"seperti botol yang akan terus menyatu dengan tutupnya, demikianlah seharusnya aku dan kamu.."-aku
aku tak pernah membayangkan akan bertemu denganmu di tempat itu, hah membayangkan saja aku tak pernah, tapi takdir tidak sependapat dengan ku. dia mempertemukan kita di tempat itu. entah apa yang terlintas, melihat sosokmu berdiri di antara mereka. aku bahagia ya, sangat bahagia ketika melihat senyum itu tersungging di pipimu entah perasaan apa yang menepi dihati ini. aku tak berharap kamu akan mengerti perasanku ini tapi, lagi, takdir menuntunmu untuk menyanyangiku hingga suatu ketika entah setan apa yang merasukimu, dengan gampangnya kamu melepas semuanya. awalnyaaa...aku tak percaya aku marah aku benci takdir yang telah mempertemukan kita. haruskah aku pergi dan melupakanmu? pikiran itu terus berputar di dalam otakku dan itu sangat menyesakkan, kamu tau? dan sampai saat ini kamu masih berputar di otakku, terus dan selamanyaa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar